5 Fakta Exclusive Kesepakatan TikTok AS: Apakah Pengguna TikTok Kini Lebih Aman?

Kesepakatan TikTok AS baru-baru ini menjadi kabar utama di dunia teknologi dan kebijakan digital. Setelah perdebatan panjang mengenai potensi dampak keamanan dan privasi pengguna, pemerintahan Amerika Serikat akhirnya menandatangani keputusan yang memungkinkan TikTok tetap beroperasi di AS dengan struktur baru.

Namun, apakah perubahan ini benar-benar memberikan rasa aman bagi pengguna? Berikut lima fakta eksklusif yang perlu kamu tahu tentang kesepakatan ini.


1. Eksekutif Order Trump Resmikan Divestasi TikTok AS

Presiden Donald Trump menandatangani eksekutif order pada 25 September 2025 yang secara resmi menetapkan bahwa TikTok AS akan dialihkan ke kepemilikan investor Amerika.
Nilai perusahaan baru ini diperkirakan mencapai USD 14 miliar. Reuters
Dalam kerangka kesepakatan ini, ByteDance—perusahaan induk asal Tiongkok—akan memegang kurang dari 20% saham, agar sesuai dengan persyaratan regulasi AS. The White House+2Reuters+2

Kesepakatan ini bertujuan untuk menjaga agar TikTok tidak diblokir di AS, namun tetap berada di bawah pengawasan regulasi nasional. CBS News+1


2. Algoritma dan Data Pengguna AS Akan Dikelola Secara Lokal

Salah satu poin kunci dari Kesepakatan TikTok AS adalah bahwa algoritma rekomendasi dan data pengguna AS harus dikelola secara independen dari entitas ByteDance yang beroperasi di Tiongkok.
Menurut rilis resmi Gedung Putih, algoritma akan direkonstruksi agar hanya mengolah data pengguna AS, dan sistem pengawasan tambahan akan diterapkan atas pembaruan perangkat lunak, aliran data, serta moderasi konten. The White House
Platform juga harus menyimpan data sensitif pengguna AS di lingkungan cloud yang dioperasikan oleh perusahaan dalam negeri (misalnya Oracle). The White House+1

Langkah ini diambil untuk menjamin bahwa entitas asing tidak memiliki akses terhadap data pengguna AS dan mengurangi risiko pengaruh asing melalui algoritma rekomendasi.


3. Undang-Undang PAFACA dan Keputusan Mahkamah Agung

Latar belakang kesepakatan ini termasuk undang-undang Protecting Americans from Foreign Adversary Controlled Applications Act (PAFACA) yang disahkan pada 2024, yang mengatur bahwa aplikasi asing yang dianggap sebagai ancaman keamanan harus di-divest atau diblokir. Wikipedia
TikTok kemudian menggugat penerapan undang-undang tersebut, namun dalam kasus TikTok, Inc. v. Garland di tahun 2025, Mahkamah Agung AS menolak bahwa undang-undang tersebut melanggar kebebasan berbicara, menyatakan bahwa regulasi dapat diterapkan demi kepentingan nasional. Wikipedia

Kesepakatan TikTok AS menjadi respons terhadap tekanan regulasi tersebut, agar platform tetap bisa beroperasi di bawah kerangka hukum AS.


4. Skeptisisme dan Tantangan Pengguna serta Pihak Regulator

Meskipun kesepakatan sudah diteken, banyak pihak tetap skeptis tentang apakah pengguna benar-benar akan lebih aman.
Beberapa pengamat menyebut bahwa pengaturan algoritma dan struktur kepemilikan baru bisa saja menjadi “window dressing” jika pengawasan tidak ketat.
Ada pula kekhawatiran bahwa kontrol pemerintah terhadap moderasi konten dapat memengaruhi kebebasan berpendapat di platform tersebut.

Regulator AS juga menghadapi tekanan: bagaimana memastikan agar ByteDance benar-benar tidak memiliki kolaborasi operasional dengan entitas baru, tetapi tanpa melanggar hak pengguna atau kebebasan berekspresi.


5. Efek Kesepakatan pada Pengguna dan Kreator TikTok AS

Amerika Serikat dan Tiongkok akhirnya sepakat atas framework deal untuk  TikTok. Kesepakatan ini diumumkan langsung oleh Treasury Secretary Scott  Bessent. Framework ini bakal jadi dasar pembahasan lebih lanjut. Presiden  Donald Trump akan

Bagi pengguna, Kesepakatan TikTok AS berpotensi membawa perubahan di pengalaman pengguna: lebih banyak transparansi soal moderasi konten, keamanan data lebih kuat, dan kemungkinan kebijakan konten lokal yang lebih sesuai dengan standar AS.

Bagi kreator konten, kesepakatan ini menjadi kabar positif: aplikasi tetap berjalan, dan pasar iklan AS tetap terbuka. Selain itu, kepastian hukum dan regulasi yang jelas bisa memberi rasa aman bagi kreator dalam jangka panjang.

Di sisi lain, beberapa kreator menyuarakan kekhawatiran bahwa algoritma baru dan kebijakan moderasi yang berubah bisa mengganggu jangkauan (reach) dan monetisasi konten mereka.


Baca juga : 📰 5 Tren Edit Foto Masa Kecil dengan Gemini AI yang Bikin Nostalgia di 2025


🔎 Kesimpulan: Apakah Pengguna TikTok di AS Benar-benar Aman?

Kesepakatan TikTok AS menciptakan fondasi baru bagi operasional platform di Amerika Serikat: alih kepemilikan, kontrol algoritma lokal, dan aturan pengelolaan data yang lebih ketat.
Namun, kenyamanan pengguna AS tergantung pada bagaimana kesepakatan tersebut diimplementasikan dan diawasi.

Jika pengawasan berjalan efektif, dan kebijakan moderasi serta algoritma benar-benar independen, pengguna bisa mengalami keamanan dan transparansi yang lebih baik. Namun jika kontrol pemerintah atau kolaborasi tersembunyi masih terjadi, maka skepticism yang ada bisa menjadi kenyataan.

By Admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *